Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Pemuda Saleh dan Wanita Penggoda dari Roma

Alfailmu.com - Kisah Kisah Pemuda Saleh dan Wanita Penggoda dari Roma ini diceritakan di dalam Kitab Irsyadul 'Ibad. Di mana ada tiga orang bersaudara di Negeri Syam. Mereka adalah pasukan perang penunggang kuda yang sangat pemberani ketika dalam perang. 

Kisah Pemuda Saleh dan Wanita Penggoda dari Roma
    Foto: dakwatuna.com

Pada suatu hari, mereka ditahan oleh pemerintah Roma. Setelah ditahan oleh pemerintah Roma, Raja Roma berkata kepada tiga pemuda ini:

"Aku akan memberikan sebuah kerajaan kepada kalian, aku akan mengawinkan anak perempuanku dan kalian akan ku baptis ke dalam agama Nasrani", (tiga pemuda ini merupakan muslim).

Namun tawaran yang sangat menggiurkan ini ternyata mereka tolak, malah mereka berucap:
"Ya Muhammad Nabiku, wahai Muhammad Nabiku, wahai Muhammad Rasul kami".

Karena menolak permintaan Raja Roma tersebut, maka raja memerintahkan kepada pengawalnya agar dibawakan tiga belanga yang sangat besar, dan raja memerintahkan agar belanga itu diisikan minyak ke dalamnya, serta kemudian dinyalakan api di bawah belanga tersebut selama tiga hari tiga malam. 

Kemudian, ketiga lelaki bersaudara ini dihadapkan setiap hari ke arah belanga itu. Setelah tiga hari maka dengan berbagai siksaan dan ancaman ketiga pemuda tadi diperintahkan agar mau  masuk ke dalam Agama Nasrani, bila tidak, maka mereka akan dicampakkan ke dalam belanga yang sangat panas tersebut.

Namun demikian, para pemuda tadi tetap teguh beriman dan tidak mau mengikuti Agama Nasrani. Karena sangat marah, karena tidak digubris permintaannya, maka Raja Roma pun melemparkan salah satu dari tiga saudara ini ke dalam belanga yang panas tersebut, yakni yang paling tua diantara mereka. 

Kemudian dilemparkan yang kedua yang sedikit lebih mudah dari yang pemuda pertama tadi, dengan seketika ia pun menghembuskan nafas terakhirnya. Tinggallah satu orang lelaki yang paling muda diantara ketiganya.

Maka raja memerintahkan para pengawalnya untuk mendekatkan pemuda ini dengan belanga itu. Raja Roma tersebut memaksanya dengan berbagai cara agar pemuda itu mau dibaptis. Namun, tetap saja raja serta pengawalnya tidak berhasil dan lelaki itu tetap saja menolaknya.

Maka datanglah satu orang kesatria pemberani dari kerajaan Roma tersebut, ia berkata kepada rajanya:

"Wahai Raja, aku yang akan memberikan fitnah dan cobaan kepada pemuda itu, dan aku yakin ia pasti akan meninggalkan agamanya".

Kemudian raja bertanya,
"Apa yang hendak engkau lakukan kepadanya sehingga engkau begitu yakin ia mau meninggalkan agamanya, sedangkan aku telah mengancamnya dengan berbagai cara, tetapi, tetap saja tidak berhasil".

Kesatria pemberani itu  pun menjawab:

"Ketahuilah wahai raja, Orang Arab itu paling mudah tergoda dengan yang namanya wanita dibandingkan dengan hal yang lain, dan di Negeri Roma ini tidak ada wanita yang paling cantik selain anak perempuanku. Maka Serahkanlah pemuda itu kepadaku, biar aku yang akan menyelesaikan masalah ini, ia akan ku perkenalkan dengan anakku".

Kemudian Raja Roma tersebut menyerahkan lelaki itu kepada kesatria tadi, serta sang raja memberikan durasi waktu selama 40 hari kepada kesatria tadi untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh sang raja.

Setelah itu, kesatria tadi menjelaskan kepada anak perempuannya tentang misinya untuk dapat menggoda pemuda tadi agar mau menjadi pengikut Agama Nasrani. Si wanita ini menjawab:

"Baik, wahai Ayah, biar aku yang akan menyelesaikan semua tugas ini, tinggalkan aku berdua dengan pemuda itu di rumah ini".

Kemudian kesatria itu pun meninggalkan anak wanitanya yang paling cantik di Negeri Roma masa itu dengan lelaki berkuda tadi di dalam sebuah kamar. Bayangkan jika ada wanita tercantik dari negara, ditempatkan sekamar dengan lelaki zaman sekarang, tidak mungkin sanggup ia untuk tidak tergoda untuk melakukan zina, bukan?.

Terus apa yang terjadi? Selama di dalam ruangan bersama wanita tadi, lelaki itu selalu berpuasa pada siang harinya, dan pada malam harinya ia melakukan shalat serta sibuk dengan berbagai ibadah setiap malamnya.

Akhirnya, waktu yang diberikan oleh raja selama 40 hari pun berlalu. Kemudian datanglah ayah wanita tadi (lelaki kesatria), dan bertanya kepada anak wanitanya ini:
"Apa yang telah engkau lakukan bersama dengan lelaki itu?".

Maka wanita ini pun menjawab:
"Tidak ada, aku tidak melakukan apapun dengan laki-laki itu, karena ia selalu sibuk dengan tuhannya, selalu melakukan ibadah, tidak peduli kepadaku, tidak mudah untuk menggodanya, wahai ayah".

Kemudian, wanita ini mengatakan:
"Barangkali pemuda ini masih trauma dengan kehilangan dua saudaranya, ayah". 

Kemudian sang ayah wanita tersebut mengatakan:
"Apakah ada solusi untuk selanjutnya? apakah ada yang bisa kita lakukan untuk berhasil membaptisnya agar sang raja bahagia?".

Maka wanita tersebut menjawab:
"Mintalah waktu tambahan kepada raja dan kirimkan aku bersamanya ke sebuah tempat yang tidak berada di negeri ini!".

Kemudian, kesatria tadi menghadap raja untuk meminta tambahan waktu. Sehingga raja pun menyetujui, maka lelaki tawanan raja dan wanita cantik tersebut akhirnya dibawa ke sebuah negeri yang berbeda dari tempat sebelumnya dan menetap di sana.

Namun, lagi-lagi lelaki tersebut tetap juga melakukan kebiasaannya, yaitu pada siang hari ia berpuasa dan pada malam hari ia melakukan ibadah. Hingga akhirnya wanita ini juga belum berhasil melaksanakan misi yang diperintahkan ayahnya, padahal waktu yang diberikan raja tinggal beberapa hari lagi.

Tiba-tiba pada suatu malam, wanita ini berkata kepada lelaki muslim yang bersamanya setiap waktu:
"Wahai lelaki, setiap hari aku melihat engkau menyucikan Tuhanmu yang Maha Agung dan mulai sekarang aku masuk ke dalam agama yang engkau imani dan aku meninggalkan agama ayahku". 

Alhamdulillah wanita ini dibukakan pintu hatinya menuju Islam karena sikap lelaki tadi. Wanita itu juga berkata:
"Sekarang kita pikirkan bagaimana cara kita menjalaninya bersama".

Maka lelaki itu pun bertanya:
"Bagaimana caranya kita lari?" 
"Aku yang mencari cara agar kita bisa melarikan diri dari ayahku dan Raja Roma tersebut", jawab wanita cantik itu.

Kemudian wanita itu mengambil binatang yang bisa untuk ditunggangi mereka berdua, (barangkali sejenis unta atau pun kuda) dan mereka pun melarikan diri. Tatkala malam hari mereka berjalan dan ketika siang hari mereka bersembunyi. Namun, pada suatu malam ketika mereka berjalan di perjalanan, mereka mendengar ada suara kuda di depan mereka.

Karena mereka penasaran kemudian mendekatinya, dan betapa terkejut lelaki tersebut, ternyata yang dilihatnya adalah dua orang saudaranya yang telah meninggal. Hadir di hadapan mereka dan diantara kedua saudaranya seorang malaikat utusan untuk mereka.

Maka pemuda tersebut mengucapkan salam kepada kedua saudara kandungnya, mereka saling bertanya kondisi masing-masing. Bertanya lelaki yang sedang bersama wanita cantik tersebut:
"Apa yang terjadi, wahai saudaraku?"

Maka kedua saudaranya yang telah meninggal tadi menjawab:
"Tidak ada yang terjadi selain yang engkau lihat yaitu dicelupkan kami ke dalam belanga yang sangat panas tersebut, sehingga ketika dicelupkan kami langsung berada dalam Surga Firdaus serta Allah SWT menghadirkan kami ke sini, di hadapanmu wahai saudaraku, supaya kami bisa menyaksikan pernikahan engkau dengan wanita ini".

Maka menikahlah lelaki dan wanita mualaf tersebut dengan disaksikan kedua abang kandungnya tersebut. Setelah itu kedua saudaranya pun hilang dalam seketika dan kedua mempelai ini menetap di negeri Syam hidup dalam hubungan sebagai suami istri. 

Maka pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ini, bila kita sanggup melawan cobaan-cobaan sekalipun digoda oleh wanita cantik dan tahta dari kerajaan, namun tetap bisa bersabar maka itulah balasan dari Allah kepada hamba-Nya yang taat. Semoga Allah tetapkan kita di atas kalimat syahadat dan Allah juga menjaga kita supaya tidak terjatuh dalam kekufuran dan kemunafikan. Amin (Alfaqir Ahyar, @pemuda.dayah)