Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapakah Orang yang Bertakwa? Berikut 5 Ciri-Cirinya Menurut Al-Qur'an

Alfailmu.com - Bulan Ramadhan merupakan momen besar untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan ini akan memperoleh pahala yang berlipat ganda. 

Siapakah Orang yang Bertakwa? Berikut 5 Ciri-Cirinya Menurut Al-Qur'an

Dalam banyak ceramah dan tausiah ramadhan, para penceramah selalu mengulang-ulang potongan surat Al-Baqarah ayat 183 yang merupakan inti dari puasa itu sendiri yaitu "mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa". Namun sebelumnya, apa sih takwa itu? Siapa orang bertakwa yang Allah maksudkan dalam Al-Qur'an? Bagaimana ciri-ciri orang bertakwa itu?

5 Ciri-ciri Orang Bertakwa Menurut Al-Qur'an - Tafsir QS. Al-Baqarah: 2-4

Dalam kitab-kitab tasawuf, ulama secara umum menyebutkan bahwa takwa adalah menjunjung tinggi segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya secara terang-terangan maupun tersembunyi. Seterusnya terkait dengan siapa orang yang bertakwa yang Allah maksudkan dan ciri-cirinya, berikut penulis kutip dari firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 2-4:

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ (2) ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ (3) وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْأَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُون (5)

Artinya: Kitab Alquran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (2). (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (3). dan mereka yang beriman kepada Kitab (Alquran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (4).

Dalam Kitab Tafsir Jalalain, oleh pengarangnya menjelaskan bahwa maksud muttaqin (orang-orang bertakwa) pada akhir ayat kedua adalah 'orang-orang yang akan bertakwa', artinya Al-Qur'an akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang akan bertakwa dengan menjunjung segala perintah Allah dan menjauhi setiap larangan karena takut dengan neraka Allah SWT.

Sedangkan penggunaan kata 'muttaqin' pada ayat ini adalah sebagai bentuk majaz (bukan arti sebenarnya), artinya pada ayat itu Al-Qur'an bukan menjadi petunjuk bagi orang yang sudah bertakwa tetapi untuk orang-orang yang akan bertakwa dalam ilmu Allah atau untuk orang-orang yang akan Allah condongkan kepada takwa.

Penjelasan ini menjadi jawaban kepada pertanyaan 'apabila mereka sudah beriman, artinya mereka merupakan orang yang sudah mendapat petunjuk, dan tidak perlu lagi petunjuk'. Jadi, maksud kata 'muttaqin' di sana bukanlah orang yang sudah bertakwa, melainkan orang-orang yang akan bertakwa kepada Allah Ta'ala.

Berdasarkan ayat di atas pula dapat diketahui bahwa orang yang bertakwa memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut . 

1. Beriman dengan yang ghaib

Ciri orang bertakwa yang pertama ialah orang-orang yang beriman dengan yang ghaib, artinya percaya kepada sesuatu yang tak terdeteksi dengan mata. Bentuk ghaib itu ada dua macam, pertama bentuk ghaib yang ada dalilnya baik dalil aqli (akal), maupun dalil sam'i (pendengaran), seperti surga, neraka, para malaikat, 'arsy, kursy, lawh al-mahfuzh, qalam, dan dzat dan sifatnya Allah SWT. 

Sedangkan bentuk ghaib yang kedua adalah ghaib tanpa ada dalil, seperti kiamat, waktu turun hujan, dan hal-ihwal di dalam rahim.

2. Mengerjakan shalat 5 waktu

Ciri orang beriman yang Kedua, yaitu mereka yang mengerjakan shalat dengan memenuhi hak-haknya, baik secara zahiriyah seperti syarat-syarat, rukun-rukun, dan adab-adab dalam shalat, maupun hak shalat secara batiniyah seperti khusyu', khudhu' (penuh rendah diri), dan ikhlas.

3.  Suka menginfaqkan hartanya dalam ketaatan

Orang yang bertakwa juga memiliki ciri suka menginfaqkan hartanya dalam ketaatan, baik infaq yang wajib seperti zakat, nafkah kepada orang tua dan keluarga, maupun infaq yang bernilai sunat seperti melebihkan belanja untuk keluarga, kerabat, serta untuk orang-orang fakir. Semuanya dilakukan sebagai bentuk nilai taat kepada Allah SWT atas karunia-Nya, maka tidak boleh ada unsur riya' dan sum'ah padanya.

4. Beriman kepada Alquran dan kitab-kitab sebelumnya

Seorang yang bertakwa juga memiliki ciri beriman kepada Alquran dan kitab-kitab sebelumnya (Taurat, Zabur, Injil, dan suhuf-suhuf) adalah satu keniscayaan. Ayat ini (ayat ke-4), diturunkan kepada orang-orang yang beriman kepada Nabi Isa as  dan juga sempat hidup semasa dengan Rasulullah SAW, seperti 'Abdullah bin Salam, 'Imar bin Yasir, Najasyi, dan beberapa yang lain. Sedangkan ayat sebelumnya khusus diturunkan kepada musyrikin Arab yang tidak diutus seorang rasul pun kecuali Nabi Muhammad SAW.

5. Percaya dengan hari kiamat

Terakhir, yang kelima, ciri orang yang bertakwa adalah mereka yang 'yakin' maksudnya adalah mengetahui dengan hari akhirat. Artinya mereka adalah orang yang tiada ragu sedikitpun tentang hari akhirat.

Penafsiran kalimat 'يوقنون' pada akhir ayat ini dengan maksud 'tahu' bukan 'yakin', padahal kata (yakin) adalah arti yang sesuai dengan kalimatnya, hal tersebut karena ingin menolak terhadap orang yang ingkar dengan akhirat dan tidak beriman kepada Rasulullah SAW. Artinya mereka tahu dengan kepastian datangnya hari akhirat, hanya saja mereka mengingkarinya.

Pada akhirnya, penulis meminta kepada Allah SWT dan kita semuanya agar dijadikan sebagai orang-orang bertakwa dari beragam hamba-hamba-Nya, selalu berpegang teguh kepada Alquran sebagai pedoman hidup dengan membacanya dan terus mempelajari ilmunya melalui ulama sebagai pewaris para nabi. Semoga kita juga semua menjadi orang yang menang dengan mendapatkan surga, serta diselamatkan dari api neraka, amin. Wallahua'alam


Sumber:
Syeikh Ahmad bin Muhammad as-Shawi, Hasyiat as-Shawi 'ala Tafsir al-Jalalain, (Beirut: Dar al-Fikr, 2012), h. 23-24.