Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Ad-Din, Millah, dan Syariat serta Perbedaannya

Alfailmu.com - Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai perbedaan ketiga istilah Ad Din, Millah dan Syariat, sebaiknya penulis menerangkan dulu makna dari ad din. Karena pengertian ad din (agama) merupakan tolak ukur pembeda dengan 2 istilah lain.

Pengertian Ad-Din, Millah, dan Syariat serta Perbedaannya
 Pengertian Ad-Din, Millah, dan Syariat serta Perbedaannya
Tujuannya ialah agar kita nanti mudah memahami perbedaan ketiga istilah tersebut setelah kita memahami istilah dasarnya, yaitu ad din. Langsung saja simak berikut pengertian ad din secara bahasa dan istilah!.

Pengertian Ad Din (Agama)

Kata ad din (Bahasa Arab: الدين) merupakan terjemah dari kata ‘agama’ dalam Bahasa Indonesia. Artinya agama dalam Bahasa Arab biasa disebut dengan ad din.

‬Secara bahasa, kata ad din atau agama memiliki beberapa arti. Di antara arti ad din adalah ketaatan, ibadah, balasan, dan juga hitungan.

Sementara menurut istilah agama sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab Kasyifatus Saja, kata ad din memiliki arti:

ما شرعه الله على لسان نبيه من الأحكام 

Kumpulan hukum-hukum yang telah disyariatkan oleh Allah Swt melalui lisan nabi-Nya. 

Penyebutan agama dengan istilah ad-din (الدين) alasannya karena (ندين له أن نعتقد وننقاد) kita meyakini dan mengikutinya.

Perbedaan Ad Din, Millah dan Syariat

Sebenarnya kata millah dan syariat merupakan istilah lain dari kata ad din. Ad Din (agama) disebut dengan millah (المِلَّة). Kesamaan arti ini bisa dilihat dari sisi:

من حيث إن الملك يميله أي يلقيه على الرسول وهو يميله علينا

Allah Yang Maha Merajai menyerahkan (millah) kepada Rasul, kemudian Rasul menyampaikan millah tersebut kepada kita.

Syekh Al-Gharib Al-Ashfihani langsung menyebutkan bahwa ad din dan millah mengandung pengertian yang sama, katanya:

المِلَّة كالدّين، وهو اسم لما شرع اللّه تعالى لعباده على لسان الأنبياء ليتوصّلوا به إلى جوار اللّه

Millah sama seperti ad din (agama), yaitu satu istilah bagi sesuatu yang telah Allah syariatkan untuk hamba-hamba-Nya melalui lisan para nabi supaya mereka dapat sampai kepada Allah Swt.

Satu-satunya yang sedikit membedakan antara ad din dengan millah adalah di mana millah hanya disandarkan kepada nabi yang membawanya, seperti firman Allah Swt:

فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْراهِيمَ [آل عمران: 95]

Artinya: Ikutilah millah (agama) Nabi Ibrahim. (QS. Ali Imran: 95)

Begitu pula penggunaan kata millah tidak disandarkan kepada Allah, atau kepada salah satu umat Nabi. Oleh karena itu, tidak ada sebutan millah Allah (agama Allah), millah az-zaid (agama si Zaid).

Sebaliknya, kata ad din bisa disandarkan ke siapa saja, kepada Nabi, kepada Allah, maupun kepada salah satu umat Nabi. Dengan begitu maka boleh menyebutnya dengan din an-nabi (Agama Nabi), din Allah (Agama Allah), din az-zaid (agama si Zaid).

Sementara kata syariat (شريعة) atau syara’ (شرع) juga merupakan istilah lain dari ad din. Kesamaan arti dari ad din dan syariat adalah dari sisi:

من حيث إن الله شرعه لنا أي بينه لنا على لسان النبي صلى الله عليه وسلم

Bahwa Allah telah mensyariatkannya kepada kita, artinya Allah telah menjelaskannya kepada kita melalui Nabi Muhammad shallallahu alaihi Wasallam

Demikianlah pengertian Ad din (agama) serta perbedaannya dengan Millah dan Syariat. Semoga bermanfaat, Wallahua’lam.


Sumber:
Muhammad Ihsan Ibnu Zuhri, Kitab dan Terjemahan Syarah Kasyifatus Saja, Jilid. 1, disunting.