Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidangan Hari Raya Keluarga Rasulullah SAW

Alfailmu.com - Dikisahkan, seorang sahabat Nabi bernama Ibnu Rafi'i mendatangi keluarga Sayidina Ali bermaksud untuk mengucapkan selamat Idul Fitri. Namun, sebelum bertemu, Ibnu Rafi'i tercengang saat baru sampai di depan pintu rumah. 

Hidangan Hari Raya Keluarga Rasulullah SAW

Alasannya, beliau terkejut melihat apa yang dimakan oleh keluarga Rasulullah SAW itu. Di hari Idul Fitri, Sayyidina Ali, Sayyidah Fatimah, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein yang masih balita, hanya memakan gandum tanpa mentega. Bikin sedih lagi, gandum yang dimakan basi, baunya tercium oleh sahabat Nabi itu.

Seketika Ibnu Rafi'i mengucapkan istighfar, sambil mengusap-ngusap dadanya seolah ada yang nyeri di sana. Mata Ibnu Rafi'i tak tahan membendung air mata. Kecamuk dalam dada Ibnu Rafi'i sangat kuat. Dengan setengah lari, ia bergegas menghadap  Rasulullah SAW.

"Ya Rasulullah, ya Rasulullah, ya Rasulullah, putri baginda dan cucu Baginda" kata Ibnu Rafi'i sesampainya di depan Rasulullah.

"Ada apa wahai sahabatku?", tanya Rasulullah.
"Tengoklah  ke rumah putri Baginda, ya Rasulullah, tengoklah cucu Baginda, Hasan dan Husein"

Rasulullah SAW pun bergegas menuju rumah Sayyidah Fatimah. Tiba di teras rumah, terdengar tawa bahagia mengisi percakapan antara Sayyidina Ali, Sayyidah Fatimah dan kedua putranya. Namun, di luar rumah mata Rasulullah berlinang air mata.

Rasulullah SAW menangis melihat keluarga putri tercinta dan dua cucunya yang hanya makan gandum yang sudah basi di hari Raya Idul Fitri. Di saat semua orang berbahagia, di saat semua orang makan yang enak-enak, keluarga Rasulullah SAW penuh tawa bahagia dengan hanya makan gandum yang baunya tercium tak sedap.

Rasulullah hanya berkata,
"Ya Allah, Allahumma Isyhad . . .
Ya Allah, Allahumma Isyhad. . ." (Ya Allah saksikanlah, saksikanlah)

"Di hari Idul Fitri keluargaku makanannya adalah gandum yang basi. Mereka membela kaum lemah.  ya Allah. Mereka mencintai kaum fakir dan miskin. Mereka relakan lidah dan perutnya mengecap makanan basi, asalkan kaum fakir-miskin bisa memakan makanan yang lezat, Allahumma isyhad, saksikanlah ya Allah, saksikanlah".

Bibir Rasulullah berbisik lembut. Sayyidah Fatimah tersadar bahwasanya di luar pintu rumah, sang ayah sedang berdiri tegak.

"Duhai Ayahanda, ada apa gerangan ayah menangis?"

Rasulullah tak tahan mendengar pertanyaan itu, Dengan setengah berlari Rasulullah memeluk putri kesayangannya, sambil mengatakan:

"Surga untukmu, Nak, Surga untukmu". (@muhabbah_zahro_albatul)