Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Habib Bugak Aceh, Sosok Donatur Baitul Asyi Mekkah

Alfailmu.com - Siapa sih yang tidak kenal sosok ‘Habib Bugak’. Habib dengan nama lengkap Habib Abdurrahman bin Habib Alwi bin Habib Syekh bin Habib Ahmad bin Habib Hasyim Al-Habsyi ini merupakan tokoh Ulama Aceh dan donatur paling berpengaruh tempo dulu sampai sekarang. 


Betapa tidak Sayid atau yang biasa dikenal oleh orang Aceh dengan panggilan Habib Bugak ini telah menyumbangkan ilmu, tenaga, dan harta demi kemajuan masyarakat Aceh. Meskipun beliau sosok yang masyhur dengan ‘Donatur Anti Mainstream’ ini, nyatanya menurut Habib Ahmad dari Jakarta yang kami temui dalam ziarah mahabbah waktu itu, Habib Bugak juga merupakan seorang Panglima Perang dan wali mastur dengan maqam qutb, beliau menjelaskan dengan beberapa dalil, “Kan tidak ada salahnya ber-husnuddhan dengan para Ulama”, kata beliau dengan senyum meyakinkan. 

Sosok Habib Bugak bagai idola Ureung Aceh, khususnya bagi Jamaah Aceh dalam melaksanakan Ibadah Haji. Iya sudah pasti karena Baitul Asyi, Hotel wakaf Habib Bugak untuk kemudahan Ibadah Masyarakat Aceh di Tanah Suci sejak lama sampai sekarang ini. 

Namun, menurut seorang juru kunci yang kami temui kala itu, beliau mengatakan bahwa Baitul Aisyi yang ada di Arab itu hanya bagian kecil dari harta kekayaannya. Menurutnya juga sebagai cucu, kekayaan Habib Bugak meliputi ribuan hektar tanah di Aceh, dari Aceh Utara membentang hingga ke Bireun. Beliau juga menambahkan bahwa Habib Bugak juga memiliki pelabuhan kapal sendiri kala itu. Kaya sekali, bukan?
Baca Juga : Teks Khutbah Jum'at (Akidah dan Akhlak sebagai Jalan Kemenangan)
Namun, dari semua itu, ada satu hal yang sangat menarik perhatian kami adalah Dokumen Iqrar Wakaf Baitul Asyi yang diperlihatkan kepada kami oleh khadim maqam tersebut. Di dalam dokumen tersebut, ada potongan teks yang berbunyi,
Bahwa Baitul Asyi digunakan bagi kepentingan Masyarakat Aceh dalam pelaksanaan Ibadah di tanah Suci, untuk warga Aceh yang tersesat (musafir) di sana, dan juga dimanfaatkan oleh pelajar ilmu agama di Saudi khusus dalam Mazhab Syafi’I . . .
Sungguh ajaib, bukan?, teks tersebut sudah dituliskan ratusan tahun yang lalu dan seolah beliau (Habib Bugak) tahu bahwa akan muncul ‘mazhab nyeleneh’ di negeri yang sedang viral tersebut. Wallahua'lam