Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Habib Ali Zainal Abidin: Hukum Berzikir di dalam Toilet

Alfailmu.com - Ada berbagai jenis ibadah dalam Agama Islam dengan cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya ada ibadah yang membutuhkan tata cara pelaksanaan yang terstruktur dan terikat dengan rukun atau syarat.


Ada pula ibadah yang tidak begitu terikat, tidak ada syarat-syarat yang rumit, yaitu zikir kepada Allah SWT. Di antara keajaiban zikir ialah boleh dilakukan dalam segala keadaan, dalam keadaan duduk, berdiri, berjalan, dan berbaring, semuanya diperbolehkan.

Habib Ali Zainal Abidin: Hukum Berzikir di dalam Toilet

Begitu pula, boleh berzikir dalam keadaan hadas kecil atau hadas besar, sekalipun yang dianjurkan adalah dalam keadaan suci. Boleh dilaksanakan di mana saja, di masjid, rumah, kereta, pasar, dan tempat-tempat lain.

Nah, walaupun zikir tersebut boleh dilakukan dalam keadaan apa saja dan di mana saja, tetapi di beberapa keadaan seseorang itu tidak dibolehkan berzikir dengan lisan, seperti ketika sedang berada di dalam WC. Maka kala itu yang dilarang adalah berzikir dengan dengan lisan, dan bukan dengan hati.

Baginda Nabi Muhammad SAW pernah sekali berada di kamar mandi, kemudian ada orang datang seraya mengucapkan salam dan Rasulullah tidak menjawabnya. Setelah keluar baru Nabi SAW menjawab.

Alasannya ialah karena dalam jawaban salam ada lafal 'Allah' pada kalimat (وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ), sehingga Rasulullah SAW kala di dalam kamar mandi tidak menjawab salam. Begitu juga menjawab azan ketika sedang dalam WC dengan lidah, tetapi tetap dibolehkan dengan hatinya.

Rasulullah SAW ketika hendak masuk ke kamar mandi beliau melepas cincinnya, karena pada cincinnya tersebut bertulisankan "Muhammad Rasulullah". Sehingga, dalam hal ini jelas terlihat bahwa tidak boleh membawa nama-nama Allah dan Rasul-Nya ke dalam WC.

Termasuk juga tidak boleh menyebutkan nama Allah SWT di dalam kamar mandi, kecuali di dalam hati, maka dibolehkan. Alasan pembolehannya karena dalam hati merupakan dunia tersendiri, yang tidak terkait dengan apapun juga.

Jadi, kesimpulannya ialah berzikir kepada Allah SWT di dalam hati di mana saja dan dalam keadaan apa saja, termasuk dalam WC tidak menjadi satu kesalahan. Maka dibolehkan berzikir dengan hati di dalam WC. Wallahua'lam (@habibalizaenalalhamid)