Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keagungan Selawat kepada Rasulullah SAW

Alfailmu.com - Diriwayatkan bahwa malaikat yang memiliki sejuta jari, tetapi tidak bisa menghitung ganjaran pahala yang Allah berikan pada suatu majelis yang berselawat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alaihi wa shahbihi wasallam.

   Gambar: republika.com

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wa shahbihi wasallam bercerita: Saat aku tiba di langit pada malam Isra' Mi'raj, aku melihat satu malaikat memiliki seribu tangan, di setiap tangan ada seribu jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Malaikat Jibril pendampingku:

"Siapa gerangan malaikat itu dan apa tugasnya?"

Malaikat Jibril menjawab:
"Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi."

Aku pun bertanya kepada malaikat penghitung tetesan air hujan tadi:
"Apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam?".

Malaikat itu menjawab:
"Wahai Rasulullah, demi yang telah mengutusmu dengan haq (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, dari mulai diciptakan Adam sampai  hari kiamat.

Begitu pula aku mengetahui jumlah tetesan yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke sungai-sungai, ke perkebunan den ke tempat yang tidak diketahui manusia."

Mendengar  uraian malaikat  tadi aku sangat takjub den bangga atas kecerdasannya  dalam menghitung tetesan air hujan, ujar Rasulullah SAW.

Kemudian malaikat  tadi berkata lagi:
"Wahai Rasulullah, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan."

Rasulullah SAW pun bertanya:
"Apa kekurangan dan kelemahanmu?"

Malaikat itu menjawab:
"Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah, Jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut-nyebut namamu, lalu mereka berselawat atasmu. Pada saat itu, aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya ganjaran pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas selawat yang mereka ucapkan atas dirimu karena terlalu banyaknya ganjaran tersebut." (Alhabib Ahmad Novel Jindan, @andristwan)

Allahumma Shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa aalihi wa shahbihi wasallam.