Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Bersedih, Begini Laki-laki untuk Wanita Surga

Alfailmu.com -  "Teungku (ustadz), kalau para lelaki diberikan bidadari sebagai salah satu bentuk nikmat di surga, terus apakah kami para wanita mendapat hal yang sama, yaitu diberikan bidadari(a) juga kelak di surga?", kira-kira begitulah pertanyaan yang sering ditanyakan perempuan dalam kajian-kajian.

Perempuan Tidak Sedih, Begini Laki-laki untuk Wanita Surga

Mereka sering bertanya tentang bagaimana bentuk laki-laki atau bidadari dari kalangan laki-laki untuk perempuan sebagaimana yang sudah maklum adanya bidadari untuk laki-laki. Mereka (para wanita) juga menginginkan hal serupa.

Nah, langsung saja, berikut jawaban dan penjelasannya.

Dalam Kitab Hasyiat as-Shawi 'ala Tafsir al-Jalalain, Syeikh Ahmad bin Muhammad as-Shawi mensyarah (menjelaskan) penggalan teks dari dari Tafsir Jalalain yang berbunyi 'من الحور وغيرها', (potongan tafsir dari QS. Al-Baqarah: 25), yang berarti "dari golongan bidadari dan selainnya".

Syeikh Ahmad Shawi menjelaskan makna 'وغيرها' tersebut adalah dari golongan wanita dunia. Beliau melanjutkan bahwa dalam satu riwayat bahwa wanita dunia lebih cantik dari para bidadari surga, kebayang nggak sih, bagaimana keindahan dan kecantikan penduduk surga.

Ada pula riwayat yang mengatakan bahwa setiap laki-laki di surga akan menikah dengan 4000 gadis, 8000 janda, dan hanya 100 saja dari bidadari. Maka dalam keterangan ini jelas sekali, bahwa para wanita surga tidak perlu khawatir,  karena selain lebih cantik dari para bidadari mereka juga pasti akan dinikahkan dengan laki-laki surga yang tak kalah hansem-nya serta akan menjadi ratu/pemimpin bagi bidadari di surga.

Oleh karena itu, untuk para wanita dunia jangan pernah galau terhadap kejombloanmu di dunia, karena 'jomblo' tidak akan pernah mendekatimu di surga, dan hal ini mudah sekali bagi Allah ta'ala. Jadi, mulai sekarang kita persiapkan tiketnya dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan amalan-amalan saleh, karena di surga tidak ada 'orang dalam'.

Terus, bagaimana buat laki-laki, maka telah selesai pembahasannya dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Wallahua'lam bis-shawab

Sumber:
Syeikh Ahmad bin Muhammad as-Shawi, Hasyiat as-Shawi 'ala Tafsir al-Jalalain, (Beirut: Dar al-Fikri, 2012), h. 36.