Ingin Rumah Tangga Bahagia? Ini Rahasianya
Alfailmu.com - Membangun rumah tangga yang bahagia merupakan harapan semua keluarga. Selain untuk memperoleh kehidupan yang harmonis, juga untuk kedamaian beribadah kepada Allah SWT. Lantas bagaimana untuk memperoleh hubungan pernikahan yang bahagia? Simak kisah berikut ini.
Satu ketika, Qadhi Syuraih bertemu dan berbincang-bincang dengan sahabatnya, Fudhail. Dalam bincang-bincang tersebut, Fudhail bertanya tentang pernikahan temannya itu. Terus Syuraih mulai mengisahkan kepada sahabatnya Fudhail, katanya:
"Demi Allah, semenjak 20 tahun saya tidak mendapatkan sesuatu apapun yang dapat membuatku bertengkar dengan istriku".
Lantas istrinya berdiri dan berpidato tentang hari pernikahan. Istrinya berkata;
Amma ba'du, Abu Umayah, saya adalah wanita asing. Aku tidak tahu apa yang kau suka dan apa yang kau benci. Katakan kepadaku apa yang kau suka agar kulakukan dan apa yang kau benci agar ku jauhi. Wahai Abu Umayyah, sungguh dari para wanita kaummu ada yang sepadan denganmu. Dari para lelaki kaum ku juga ada yang sepadan denganku. Namun saya menjadi istrimu atas dasar kitab Allah dan Sunnah rasulnya.
Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan. Maka bertakwalah kepada Allah mengenai ku dan Ikutilah Firman-Nya Subhanahu Wa Ta'ala menahan dengan baik atau melepaskan dengan baik".
Setelah selesai ia duduk, dan Syuraih pun membalas pidato istrinya dengan pidato juga, katanya:
Amma ba'du, sungguh engkau telah mengutarakan pembicaraan, jika engkau benar dan menepatinya, engkau akan memiliki simpanan kebaikan dan pahala. Namun jika engkau tinggalkan akan memberatkanmu. Saya senang ini dan itu, membenci ini dan itu. Jika engkau mendapati kebaikan silakan diceritakan jika engkau mendapati keburukan tutupilah!.
Setahun kemudian, tiba-tiba ibu mertua Syuraih datang berkunjung. Beliau menyambutnya dengan sebaik-baiknya. Mertua beliau juga tahu dari putrinya bahwa keadaan putrinya sangatlah nyaman.
Terus ibu mertua Syuraih menoleh kepada putrinya dan memerintahkan untuk mematuhi suaminya dengan baik.
Begitulah Qadhi Syuraih mengisahkan kepada Fudhail tentang kehidupan rumah tangga yang damai selama 20 tahun.
Dari kisah ini dapat kita ambil kesimpulan yaitu, pada dasarnya kebahagian rumah tangga didasarkan pada taat kepada Allah sesuai dengan petunjuknya. Dengan Begitu Allah akan menyatukan mereka, dan jika bukan didasarkan pada Allah, maka setan akan memisahkan mereka berdua. (Syeikh Muhammad Ratib Al-Nablusi / @sanad_media)