Hati-Hati Membenci Ulama, Bisa Gila
Alfailmu.com - Dulu, di Negeri Syam ada seorang tokoh tarekat sufi yang bernama Syeikh Dhiyauddin Khalid Al-Utsmani (wafat. 1242 H). Beliau adalah keturunan dari sahabat Nabi yang bernama Sayyidina Utsman bin Affan r.a.
Foto: law-justice.co
Syekh Dhiyauddin Khalid Al-Ustmani adalah Ahli Silsilah Tarekat Naqsyabandiyah ke-29 dari nama Beliau lah ditambahkan nama Tarekat Naqsyabandi menjadi Naqsyabandi al Khalidi.
Herannya, ada satu orang yang membenci Syeikh Dhiyauddin Khalid dan mengadakan acara majelis dzikir untuk menandinginya dengan tujuan untuk mengejek apa yang diajarkan oleh Syeikh Maulana Dhiyauddin Khalid.
Ketika dia tampil ke muka hendak menirukan gaya Syeikh Maulana Dhiyauddin Khalid maka dengan kekuasaan Allah orang itu kualat mendadak menjadi gila. Dia merobek-robek bajunya kemudian berlari ke gurun pasir yang luas dan akhirnya hilang tersesat dalam keadaan tetap gila.
Setelah beberapa minggu, datanglah saudara dari pembenci tarekat itu kepada Maulana Syeikh Dhiyauddin Khalid dan memohon agar beliau memaafkan saudaranya yang gila itu. Lalu dengan kasyaf batinnya Maulana Syeikh Dhiyauddin memberi tahu tempat saudaranya yang gila itu berada.
Setelah dicari dan ditemukan, akhirnya si gila itu dibawa menghadap kepada Maulana Syaikh Dhiyauddin Khalid. Maka tiba-tiba dengan karamah Maulana Syeikh Dhiyauddin khalid si gila mendadak menjadi sembuh dan meminta maaf serta bertaubat kepada Allah melalui Syeikh ini.
Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa ada orang orang tertentu yang diberi kelebihan oleh Allah SWT, dijaga setiap saat oleh Allah dan memusuhi mereka sama dengan mengajak perang Allah Ta'ala sebagaimana Firman Allah dalam Hadist Qudsi:
"Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya...".
Dari kisah di atas,dapat diambil kesimpulan bahwa selaku manusia kita tidak boleh membenci ulama, karena mereka adalah orang yang sangat dekat dengan Allah. Bisa saja kdengan membenci mereka, kita akan mendapat murka dari Allah dan kena batunya. (@pemuda.dayah, 6/6/20)