4 Nikmat Besar yang Jarang Disadari Manusia
Daftar Isi
Alfailmu.com - Pembaca sekalian!, percayalah bahwa semua yang ada di sekitarmu adalah nikmat yang Allah tuangkan padamu. Ada berbagai macam nikmat yang allah berikan, ada nikmat yang kita sadari ada pula nikmat yang jarang disadari oleh manusia.
Nikmat yang biasa disadari oleh manusia seperti nikmat berbentuk orang tua, pasangan dan keturunan yang Allah berikan padamu. Begitu juga nikmat harta, jabatan, hidup yang berkecukupan, dan lain-lain.
4 Nikmat Besar yang Jarang Disadari oleh Manusia
Sama halnya dengan nikmat yang kita sadari, nikmat yang tidak kita sadari juga cukup banyak dan bermacam-macam. Kebanyakan manusia tidak menyadarinya, sehingga mereka tidak menghitungnya sebagai nikmat. Padahal nyata hal tersebut merupakan anugerah besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan begitu, kadang-kadang manusia tidak bersyukur atas nikmat yang tidak disadari tersebut. Padahal firman Allah Ta’ala:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)
Dengan syukur Allah akan terus menambahkan nikmat-nikmatnya kepada hamba-Nya. Hal ini pasti, karena Allah SWT tidak pernah menyalahi janjinya.
Lantas bagaimana dengan nikmat yang jarang manusia sadari? Nah, dalam satu tausiahnya Habib Ali Al-Jufri menerangkan bahwa setidaknya ada 4 nikmat yang jarang disadari oleh manusia. Apa saja? Yuk, langsung saja simak penjelasannya berikut!
1. Nikmat rasa aman
Seperti penggunaan kalimatnya, nikmat yang jarang disadari manusia adalah nikmat yang sifatnya tidak kasat mata, salah satunya yaitu nikmat berupa rasa aman. Kebanyakan dari kita hari ini hidup dalam keamanan. Pergi ke luar rumah dan saat pulang istri anak-anaknya dalam keadaan aman.
Sedangkan saudara kita di tempat yang lain ada yang sangat keluar dia tak tahu apakah bisa pulang atau tidak. Istri dan anaknya dalam ketakutan dan dia juga tidak tahu apakah saat pulang masih akan menjumpai istri dan anaknya.
Atau saat pulang rumahnya sudah luluh lantak dan keluarganya meninggal. Inilah nikmat rasa aman serta anugerah rezeki yang harus diketahui manusia serta wajib disyukuri.
2. Nikmat tertutup aib
Ada juga nikmat lain yang jarang disadari, yaitu nikmat tertutupnya aib. Andai bukan karena nikmat tertutupnya aib, maka tidak akan ada orang saling bersalaman dan tidak akan ada orang saling mencintai.
Andai bukan karena nikmat tutupnya aib, niscaya tidak akan ada orang saling berdekatan. Andai bukan karena nikmat tutupnya aib tidak akan ada yang saling menghormati di dunia ini.
Andai juga bukan karena nikmat tertutup aib, maka kita tidak akan dapat menyelesaikan kebutuhan dan keperluan. Inilah anugerah yang diberikan untuk manusia, maka segeralah bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atas nikmat agung ini.
3. Nikmat menjadi seorang Muslim
Termasuk nikmat besar pula ialah dengan melafalkan bacaan "Lailahaillallah", yakni nikmat dijadikan sebagai seorang Muslim.
Bayangkan bagaimana rasanya saat pagi kita mengucapkan kata “Alhamdulillah”, karena telah dianugerahi menjadi orang Islam dan cukuplah itu menjadi anugerah paling Agung.
Jika manusia berpikir tentang semua anugerah yang sangat besar ini, yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya, maka akan mendatangkan sesuatu disebut "hubbillah”, yakni cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
4. Nikmat lidah yang mengingat Allah dan hati bersyukur
Pernah satu ketika Imam Ibrahim bin Adham melalui satu jalan, lalu beliau menjumpai seorang di pinggir jalan dalam keadaan buntung, tanpa tangan dan kaki.
Yaitu orang yang sakit dan kulitnya sobek-sobek, buta kedua matanya, tidak melihat, dan juga dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Orang-orang yang pulang ada yang menyuapkan roti ke mulutnya karena tak tega sebab Ia terbuang di pinggiran jalan.
Imam Ibrahim bin Adham yang melihat pemandangan yang menyedihkan itu pun keheranan. Tiba-tiba orang tersebut berucap:
الحمد لله على نعامه العظيمة وعطايا الجسيمة
"Alhamdulillah atas segala nikmat dan karunia yang besar ini"
Ibrahim bin Adham pun tercengang, soalnya ada hal yang aneh. Orang ini tanpa tangan dan kaki, buta, kulitnya pun sobek-sobek di pinggiran jalan, tetapi tetap mengucapkan “Alhamdulillah”.
Ibrahim bin Adham pun kemudian mendekatinya seraya mengucap salam kepada orang itu, dan ia menjawabnya, "Wa ‘alaikumussalam, wahai Ibrahim".
Imam Ibrahim bertanya, "Bagaimana kamu bisa mengenaliku?" Orang itu menjawab, "Aku tahu segala hal sejak aku mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala".
Imam Ibrahim bin Adham bertanya:
"Apa yang kamu ucapkan tadi"? Orang itu menjawab, "Aku berkata Alhamdulillah atas segala nikmat dan karunia yang besar ini".
Ibrahim bertanya lagi, "Ke mana tangan dan kakimu?" Ia menjawab, "Buntung." Ibrahim berkata, “Kenapa dengan kulitmu?" Ia menjawab, “Ini penyakit judzam (sobek-sobek kulit)”.
Ibrahim bertanya, “Matamu ke mana?” Orang tersebut menjawab, “Buta!” Ibrahim berkata, “Rumahmu di mana?” Ia menjawab, “Di pinggiran jalan yang kau lihat ini.”
Ibrahim berkata, “Dari mana kamu makan?" Orang itu menjawab, “Dari kiriman Allah melalui tangan manusia sebagai anugerah darinya -Nya.”
Imam Ibrahim bertanya, "Lantas, di mana nikmat dan karunia yang besar yang kau katakan tadi?” Orang tersebut menjawab, "Wahai Ibrahim, bukankah Allah masih Sisakan untuk tulisan yang berzikir dan hati yang bersyukur?”
Imam Ibrahim menjawab, “Iya, Betul!” Orang tersebut melanjutkan, “Lantas nikmat apa lagi yang lebih agung dari nikmat ini!?”
Coba perhatikan kisah agung ini dengan baik. Bayangkan bagaimana bisa seorang dengan kondisi memprihatikan, tetapi selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya.
Manusia biasa pasti tidak sanggup, terlebih lagi mereka yang tidak sadar terhadap nikmat yang tidak kasat mata ini. Subhanallah agung sekali nikmat lidah yang selalu mengingat Allah dan hati bersyukur.
Demikian lah 4 nikmat besar yang jarang disadari oleh manusia. Sungguh seorang hamba yang berpikir dan membayangkan tentang nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka dia akan menyadari betapa agungnya karunia Allah dan cahaya cinta pun akan terpancar dari hatinya. (habib ali al-jufri, @alhabib.ali)