Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syarat, Sunnah, serta Tata Cara Tawaf Haji dan Umrah

Alfailmu.com - Tawaf merupakan salah satu dari rukun-rukun dalam ibadah haji maupun umrah. Tawaf ini sendiri adalah rangkaian ibadah haji atau umrah dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali secara sempurna.

Dalil tawaf ini adalah firman Allah Swt dalam Al Quran: “… dan hendaklah mereka melakukan melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” (QS. Al Hajj: 29)

Syarat, sunnah, dan Tata Cara Tawaf Haji-Umrah

Dalam pelaksanaan haji atau umrah ada beberapa hal penting yang harus diketahui seorang muslim saat tawaf, seperti Syarat Tawaf, Sunnah-sunnhnya, dan Tata cara melakakukan Tawaf yang baik dan benar. Selengkapnya berikut penjelasannya!

Syarat-syarat Tawaf

Dalam pelaksanaan Tawaf ada kewajiban-kewajiban berupa syarat-syarat tawaf yang harus diperhatikan oleh orang yang sedang haji maupun umrah. Syarat-syarat sangat menentukan sahnya tawaf atau tidak. Adapun syarat-syarat tawaf adalah:

1. Menutup aurat, jika orang yang melakukan tawaf terbuka aurat maka tidak sah tawafnya

2. Suci dari hadas dan najis sama seperti dalam shalat. Oleha karena itu, jika tawaf dalam keadaan berhadas atau di pakaiannya atau badannya ada najis yang tidak dimaafkan maka tidak sah tawafnya. 

3. Memposisikan Baitullah (Ka’bah) di kiri orang yang tawaf serta berjalan ke depan

4. Memulai tawaf dari Hajar Aswad, artinya orang yang tawaf wajib sejajar dengan Hajar Aswad saat memulai tawaf.

5. Wajib tawaf sebanyak 7 kali putaran secara sempurna di dalam masjid.

Sunnah-sunnah Tawaf

Dalam Tawaf juga ada sunnah-sunnhnya sebagaimana pada rukun-rukun haji yang lain. Adapun sunnah-sunnah tawaf, yaitu:

1. Tawaf dengan berjalan kaki sebagaimana yang lalu pada Hadits. Hendaknya tidak berkendaraan melainkan karena uzur seperti sakit. 

2. Menyentuh Hajar Aswad di awal tawafnya) sebagaimana yang lalu pada Hadis.

3. Mencium Hajar Aswad, sebagaimana hadis riwayat dari Ibnu Umar bahwa beliau melibat Rasulullah SAW mencium Hajar Aswad, dan beliau letakkan dahinya di atas Hajar. 

4. Membaca doa di awal Tawaf dan di depan Baitullah. Doanya dapat dilihat di bawah

5. Berdoa dengan apa yang dikehendaki dalam seluruh tawaf. Baiknya membaca dengan doa-doa yang telah Ma’tsur

6. Berjalan cepat pada 3 putaran pertama dalam tawaf

7. Idhthiba’, yaitu menjadikan tengah selempang di bawah bahu kanan dan duan tepinya di bawah bahu kiri.

8. Mendekat ke Baitullah

9. Melakukan tawaf dengan muwalah, yaitu terus menerus.

10. Salat sunnah di belakang maqam Ibrahim setelah selesai tawaf

Macam-macam Tawaf

Kebanyakan muslim memahami tawaf hanya dengan mengelilingi Ka’bah saja tanpa mengetahu macam-macam tawaf. Nah, ternyata tawaf ini ada beberapa macam, yaitu:

1. Tawaf ifadhah (tawaf rukun haji/umrah)

2. Tawaf Qudum, yaitu tawaf saat pertama kali sampai di Ka’bah atau Masjidil Haram 

3. Tawaf Tathawwu’, yaitu tawaf sunnah biasa

4. Tawaf Wada’, yaitu tawaf perpisahan saat ingin kembali ke daerah masing-masing

Tata cara tawaf

Adapun tata cara pelaksanaan tawaf dapat diperhatikan dalam langkah berikut, yaitu:

1. Pertama, Jamaah haji atau umrah yang hendak melakukan tawaf agar memperhatikan beberapa hal, seperti suci badan dan pakaian dari najis. Juga suci badan dari hadas besar maupun kecil, yang ditandai dengan berwudu terlebih dahulu.

2. Setelah itu masuk ke dalam masjid dan mulai bersiap-siap untuk tawaf

3. Saat memulai tawaf posisi bahu mengarah ke ka’bah, dan posisi awal adalah sejajar dengan hajarul Aswad yang berada di salah satu pojok Ka’bah.

4. Setelah posisi awal sudah pas dan sejajar dengan Hajar, barulah para jamaah mulai berjalan mengelilingi Ka’bah dengan berjalan melingkar dengan tetap menjaga agar bahu kiri selalu mengarah ke Ka’bah. Bila bergesar maka wajib mengaturnya kembali ke arah semula.

11. Bagi laki-laki disunnahkan Idhthiba’, yaitu menjadikan tengah selempang di bawah bahu kanan dan duan tepinya di bawah bahu kiri. Dengan demikian hati-hati agar bersentuhan kulit dengan yang bukan mahram sehingga dapat membatalkan wudhu.

5. Tawaf dilakukan dengan berjalan agak cepat pada 3 putaran awal, sementara 4 putaran sisanya berjalan biasa. Dan baiknya berjalan dekat dengan ka’bah agar mendapatkan keberkahan darinya.

6. Membaca doa-doa selama tawaf. Doanya kami sebutkan di bawah

7. Tawaf di mulai dari titik Hajarul Aswad dan berakhir pada titik itu juga setelah 7 kali putaran secara sempurna, Selesai

Doa-doa saat Tawaf

Dalam rangkaian pelaksanaan tawaf ada doa-doa khusus yang dibaca karena sunnah dengan mengikuti praktek Tawaf Nabi Saw. Adapun doa-doa saat tawaf adalah sebagai berikut:

Pertama, doa saat mengawali tawaf, yaitu:

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah aku Tawaf karena iman pada-Mu, membenarkan Kitab-Mu, memenuhi janji pada-Mu dan mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Saw.

Kedua, doa saat berada di depan Ka’bah, yaitu:

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Bait ini adalan Bait-Mu, tanah Haram ini adalah Tanah Haram-Mu, keamanan adalah keamanan-Mu, dan ini adalah tempat orang berlindung pada-Mu dari neraka.

Doa saat berada di antara dua rukun Yamani, yaitu:

Artinya: Wahai Tuhan kami, berilah kami dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan jauhkan kami dari siksa neraka.

Doa saat berjalan cepat pada 3 putaran pertama Tawaf, yaitu:

Artinya: Ya Allah, jadikanlah itu haji mabrur dan dosa yang diampuni dan sa’i yang diterima.

Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah diriku, rahmatilah dan maafkanlah dosaku yang Engkau lebih tahu. Sesungguhnya Engkau Maha Agung dan Mulia. Tuhan kami, berilah kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan jauhkan kami dari siksa neraka.

Sumber:
Tgk. Erwin Syah, Terjemah Al-Mahalli, disunting.