Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Sunnah Haji yang Mesti Diketahui Orang Islam!

Alfailmu.com - Haji merupakan salah satu ibadah wajib bagi orang Islam. Sebagaimana ibadah wajib lain, pada haji juga memuat banyak sunnah-sunnahnya. Selain sah dengan rukun dan syarat-syaratnya, sunnah-sunnah haji ini dapat menyempurnakan nilai haji itu sendiri.

Sunnah-Sunnah Haji yang Mesti Diketahui

Semakin banyak melakukan sunnah-sunnah haji, maka semakin baik dan sempurna ibadah haji seseornag tersebut. Oleh karena itu, baiknya ornag yang hendak menunaikan haji harus mengetahui sunnah-sunnah haji tersebut dan jangan sampai meninggalkannya.

Lantas, apa saja sunnh-sunnah haji ? nah, langsung saja simak berikut 7 sunnah dalam Ibadah Haji, Ceck itu Out !

1. Haji Ifrad

Sunnah haji yang pertama adalah ifrad. Yaitu metode pelaksanaan haji dengan mendahulukan haji sebelum melaksanakan umrah. Dengan cara pertama ihram haji dari miqatnya, dan setelah selesai melaksanakan haji kemudian ia keluar dari Makkah menuju tanah halal terdekat lalu melakukan ihram umrah dan melaksanakan amal-amalnya. 

2. Membaca Talbiyah

Sunnah haji berikutnya ialah membaca talbiyah. Disunnahkan memperbanyak membaca talbiyah selama menjalankan ihram. Bagi laki-laki sunnah mengeraskan suara bacaan talbiyahnya. Berikut lafal bacaan talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ

Artinya: Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kenikmatan hanya milik-Mu Dan kerajaan. Tidak ada sekutu bagi-Mu.

 Ketika selesai membaca tabiyah, hendaknya ia membaca selawat kepada baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan meminta kepada Allah ta’ala agar diberi surga dan keridaan-Nya, dan berlindung kepada-Nya dari api neraka. 

3. Tawaf Qudum

Tawaf Qudum juga merupakan salah satu dari sunnah haji. Tawaf Qudum ini dikhususkan bagi orang haji yang masuk Makkah sebelum melaksanakan wukuf di Arafah. Sedangkan bagi orang yang melaksanakan umrah, ketika ia melaksanakan Tawaf umrah, maka sudah mencukupi dari Tawaf Qudum. 

4. Mabit Muzdalifah

Memasukkan mabit di Muzdalifah di dalam golongan sunnah haji adalah pendapat yang ditetapkan oleh Imam Ar Rafi’i. Akan tetapi, keterangan yang terdapat di dalam tambahannya kitab ar Raudlah dan Syarh al Muhaddzab, bahwa sesungguhnya mabit di Muzdalifah adalah salah satu dari wajib haji.

5. Salat Sunnah Tawaf

Sunnah haji yang kelima adalah salat dua rakaat setelah selesai melaksanakan Tawaf. Hendaknya ia melaksanakan salat tersebut di belakang maqam Ibrahim As. Sunnah memelankan suara bacaan saat melaksanakan salat tersebut di siang hari, dan mengeraskan suara bacaan di malam hari.

Seandainya tidak melaksanakan salat tersebut di belakang maqam Ibrahim, maka hendaknya salat di Hijr Ismail, jika tidak maka di dalam masjid. Jika pun tidak dalam masjid, maka di tempat manapun yang ia kehendaki baik tanah Haram dan yang lainnya. 

6. Mabit Mina

Keenam, sunnah haji adalah mabit di Mina. Ini adalah pendapat yang disahkan oleh imam ar Rafi’i. Akan tetapi di dalam ar Raudlah, Imam An Nawawi mensahikan mabit di Mina sebagai wajib haji. 

7. Tawaf Wada’

Terakhir, sunnah-sunnah dalam ibadah haji ialah Tawaf Wada’ ketika hendak keluar dari Makkah karena untuk bepergian, baik orang haji atau bukan. Baik bepergian jauh atau dekat. 

Namun, di sini apa yang telah disampaikan mushannif berupa Tawaf Wada’ yang hukumnya sunnah adalah pendapat marjuh (lemah), sedangkan menurut pendapat al azhar hukum Tawaf Wada’ adalah wajib.

Itulah Sunnah-Sunnah Haji yang Mesti Diketahui dan tidak boleh ditinggalka oleh orang yang haji. Sunnah-sunnah ini penulis kutip dari kitab Fathul Qarib karangan Imam Muhammad bin Qasim Al Ghazi, Semoga bermanfaat. Wallahua’lam

Sumber:
Ponpes Al Khoirot, Terjemah Kitab Fathul Qarib, disunting