Isi Kandungan Fiqih dalam Surah Al-Baqarah ayat 1-5
Surat Al-Baqarah ayat 1-5 ini berisi tentang sifat-sifat kaum mukminin serta manhaj dan undang-undang mereka dalam kehidupan yang islami: iman yang menyeluruh dan sempurna terhadap segala perkara yang gaib, seperti Dzat Allah Ta’ala, malaikat, dan akhirat yang diberitakan oleh Al-Qur’an.
Iman tersebut diiringi dengan amal saleh, yaitu mendirikan shalat fardhu, berinfak di jalan Allah dalam jihad, membantu orang-orang fakir miskin dan melakukan sedekah sukarela, menunaikan natkah yang wajib terhadap istri, anak, dan kaum kerabat.
Iman kepada apa yang diturunkan Allah tidak terbagi-bagi. Jadi, harus beriman secara mendetail kepada semua hal yang diturunkan Allah Ta’ala di dalam Al-Qur’an dan beriman secara global kepada kitab-kitab dan shuhuf samawi yang diturunkan sebelum Al-Qur’an.
Dan perlu diingat bahwa dalam hal iman, kadar yang tidak sampai pada tahap yakin tidak ada nilainya.
Ayat-ayat Al-Baqarah 1-5 ini menunjukkan bahwa takwa, yang artinya takut melakukan pelanggaran, adalah pangkal segala kebaikan. Takwalah yang diwasiatkan Allah kepada umat manusia zaman lampau dan zaman kini.
Takwa adalah perkara terbaik yang diperoleh seorang manusia, sebagaimana dikatakan Abu Darda’.
Siapa pun yang memiliki slfat-sifat kaum mukminin yang disebutkan pada Surat Al-Baqarah ayat 1-5, maka Al-Qur’an menjadi petunjuk baginya. Artinya, Al-Qur’an menjadi imam/pembimbingnya dalam semua amal dan tingkah lakunya.
Dia tidak menyimpang dari jalur yang digariskan Al-Qur’an. Dengan begitu dia telah menjamin dirinya akan mendapatkan keselamatan di alam akhirat dan kebahagiaan serta ketenangan di dunia.
Musyaar ilaih (objek yang ditunjuk, yaitu kaum mukminin), menurut jumhur, adalah satu.
Isyarat (kata tunjuk ulaa'ika) diulangi dua kali untuk memberi tahu bahwa harus terwujud kedua sifat itu agar terealisir putusan bahwa mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan dan bahwa merekalah orang-orang yang beruntung.
Mujahid berkata: “Di awal surah al-Baqarah ada empat ayat tentang sifat kaum mukminin, dua ayat tentang sifat kaum kafir, dan tiga belas ayat tentang sifat kaum munafik.” (Abdul Hayyie al Kattani, dkk, Terjemah Tafsir Al-Munir 1)