Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Adab Ihram Saat Memasuki Kota Makkah

Alfailmu.com - Perjalanan manasik Haji atau Umrah dimulai saat seseorang berniat ihram dari miqat dan berangkat menuju tanah haram, Makkah. Sebagaimana ihram sendiri yang penuh dengan sunnah dan perintah, masuk ke Makkah pun ada adab-adab dan ajuran yang harus dikerjakan.

Adab-Adab Ihram Saat Memasuki Makkah

Untuk jelasnya berikut beberapa adab yang harus diperhatikan saat orang ihram memasuki Kota Makkah. Simak penjelasannya!

1. Masuk Makkah sebelum Wuquf

Adab pertama saat memasuki kota Kota Makkah ialah afdhalnya adalah masuk sebelum wuquf di Arafah sebagaimana yang biasa dikerjakan oleh Nabi Saw dan para sahabat, serta hal ini sudah populer. 

2. Mandi sebelum memasuki Makkah

Orang ihram saat memasuki Makkah juga dianjurkan untuk mandi. Bagi orang yang datang ke Makkah dari jalan Madinah dan Tsaniyah Kada’ hendaknya mandi di Dzi Thiwa.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Nafi’, beliau berkata: Ibnu Umar bila masuk ke daerah terdekat dengan tanah haram menahan diri dari talbiyah kemudian beliau bermalam di Dzi Thiwa. Kemudian salat Subuh di sana dan mandi. Beliau bercerita bahwa Nabi Saw mengerjakan demikian. 

Adapun orang ihram yang datang dari selain jalan Madinah maka dia tidak diperintahkan mandi di Dzi Thiwa, tetapi adabnya adalah mandi di tempat yang jaraknya sama dengan Dzi Thiwa dari jalannya, sebagaiman disebutkan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muhadzab.

3. Berdoa saat melihat Baitullah (Ka’bah)

Adab masuk ke Makkah selanjutnya adalah berdoa saat melihat Ka’bah. Doa dibaca setelah mengangkat kedua tangan, yaitu:

اَللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَعَظَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفًا وَتَكْرِيْمًا وَتَعْظِيْمًا وَبِرًّا

Artinya: “Ya Allah tambahkanlah kepada baitullah ini kemuliaan, keagungan, kehormatan dan pengaruh. Dan tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kemegahan kepada orang yang memuliakan dan menghormatinya dan orang-orang yang berhaji atau berumrah.

4. Memasuki Masjidil Haram dari pintu Bani Syaibah

Salah satu adab masuk Makkah ialah masuk ke Masjidil Haram dari pintu Bani Syaibah, baik ia searah dengan pintu masuk atau tidak. Sebabnya Nabi SAW masuk melalui pintu itu padahal beliau tidak searah di jalan menuju pintu itu.

Bahkan, Imam Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Abbas Nabi Saw masuk Masjidil Haram dari pintu Bani Syaibah sudah dimulai sejak di masa rezim Quraisy. Peristiwa ini terjadi ketika umrah qadha berdasarkan riwayat dari Ibn Umar dan ‘Atha. 

5. Tawaf Qudum

Saat tiba di Makkah (Baitullah) sebagai adab orang ihram mengawalinya dengan tawaf qudum. Tawaf qudum ini adalab penghormatan untuk tempat, artinya Masjidil Haram, sebagaimana yang telah disebutkan Imam Nawawi dalam Syarah Muhadzab. 

Syaikhani meriwiyatkan dari Aisyah bahwa yang pertama dikerjakan Nabi Saw ketika tiba di Makkah adalah beliau berwudhu dan kemudian tawaf di Baitullah.

Seandainya muhrim masuk saat orang-orang sedang salat fardhu, maka pertama dia salat bersama mereka. Begitu juga bila sedang didirikan jamaah saat dia sedang tawaf, maka dia mendahulukan salat. 

Tawaf qudum tersebut khusus pada orang ihram untuk orang haji yang masuk Makkah sebelum wuquf. Sehingga tawaf qudum menjadi tidak dianjurkan bagi orang yang masuk setelah wuquf.

6. Sunnah Ihram Haji/Umrah bagi orang berkunjung ke Makkah

Terakhir, bagi orang yang memasuki Makkah bukan dengan tujuan ibadah haji/umrah, seperti untuk keperluan bisnis, urusan atau kunjungan, maka adabnya ialah disunahkan untuk tetap ihram haji atau umrah. Hal ini sama dengan Tahiyat Masjid bagi orang yang masuk Masjid, bahkan menurut satu pendapat hukumnya wajib.

Kecuali bila orang tersebut berulang-ulang masuk Makkah, seperti tukang kayu bakar dan pemburu. Oleh karena itu, orang tersbeut tidak diwajibkan niat ihram. karena sulit dengan sebab berulang-ulang. Wallahua’lam bis-Shawab

Sumber:
Ust. H. Nailul Huda & Ust. M. Habibi, Terjemah Al-Mahalli, disunting.