Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Alasan Kenapa Berdoa Harus Menggunakan Bahasa Arab

berdoa menggunakan bahasa arb

Alfailmu.com - Berdoa menggunakan Bahasa Arab merupakan doa yang paling lumrah kita dengar di kalangan Umat Islam dunia. Doa-doa tersebut dibacakan di mana saja, baik di rumah, di masjid, di pesantren, dibaca oleh imam maupun dibacakan sendiri. Masyarakat pun merasa nyaman dan tidak masalah dengan doa-doa Arab ini.

Namun, meskipun demikian beberapa orang awam di masyarakat mulai bertanya kenapa kita harus berdoa menggunakan Bahasa Arab? Apakah memang wajib seorang muslim berdoa dengan Bahasa Arab? Bolehkah berdoa menggunakan Bahasa Indonesia?

Nah, dalam artikel ini kami perjelas bahwa keharusan berdoa menggunakan bahasa Arab bukan bermakna 'wajib', tetapi lebih kepada afdhal (lebih utama).

Artinya seorang muslim boleh saja berdoa menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa daerah, hanya saja berdoa dengan bahasa Arab lebih baik.

Lantas, menjadi pertanyaan baru bagi sebagian kalangan orang awam, kenapa berdoa dalam Bahasa Arab lebih baik ketimbang dengan bahasa lain?

Nah, simak artikel berikut ini hingga selesai tentang 5 Alasan Kenapa Berdoa Harus Menggunakan Bahasa Arab yang penulis kutip dari Kanal Youtube Rabbanians ID.

1. Mengikuti Rasulullah SAW

Alasan pertama mengapa berdoa harus dalam Bahasa Arab adalah karena itba’ (mengikuti Nabi Saw), yang biasa kita kenal dengan sunnah. Ya berdoa dalam bahasa Arab merupakan salah satu sunnah dari yang dicontohkan Rasulullah Saw.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Rasulullah Saw dilahirkan dari Suku Arab, bicara dan mengerti dengan bahasa Arab, dan tentunya berdoa pun dalam bahasa Arab. 

Bukan hanya sekedar keutamaan dalam berdoa, bahkan Rasulullah Saw dalam satu hadis riwayat dari Ibnu Abbas memerintahkan kita mencintai Arab:

عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال (أَحِبُّوا العَربَ لِثَلاث لأنّي عَربيّ والقرآنَ عَربيّ وكلامَ أهل الجنّة عَربي) رواه الطبراني.

Artinya: Cintailah kamu sekalian Arab karena tiga alasan; karena Aku (Rasulullah SAW) orang Arab, Al Quran dalam Bahasa Arab; dan Bahasa dalam surga adalah Bahasa Arab. (HR. Tabrani)

Jadi, alasan pertama mengapa berdoa harus bahasa Arab karena tujuan mengikuti Nabi Muhammad SAW yang berdoa dalam bahasa Arab.

2. Doa bahasa Arab berasal dari Quran dan Hadis

Sadar atau tidak bahwa umumnya doa-doa dalam bahasa Arab yang kita dipanjatkan di Indonesia umumnya merupakan doa-doa yang dinuqil (dikutip) dari Al Quran dan Hadis Rasulullah Saw. Bukan semata-mata dialihbahasakan dari Bahasa Indonesia ke bahasa Arab.

Meskipun demikian, di beberapa acara dan tempat, kita tetap masih bisa menemukan doa-doa yang diujung atau di tengahnya ditambah dengan Bahasa Indonesia atau bahasa daerah.

Nah, kenapa sebagiannya harus berbahasa Arab dan tidak keseluruhannya dalam Bahasa Indonesia atau bahasa daerah? Iya, alasannya karena doa-doanya tersebut merupakan doa-doa yang berasal dari ayat-ayat Al Quran dan Hadis Nabi Saw. Oleh karena itu, doa-doa tadi tetap dalam bahasa Arab dan tidak diterjemahkan.

3. Untuk menjaga kedalaman makna doa

Alasan kedua mengapa doa harus dalam bahasa arab adalah untuk menjaga kedalaman makna yang dikandung oleh doa-doa tersebut. Sebagaimana yang kita tahu tadi bahwa doa-doa arab berasal dari Quran Hadis Rasulullah Saw.

Kedalaman makna doa dalam Quran dan hadis tidak bisa kita gambarkan dalam bahasa Indonesia, karena ia memiliki kandungan makna yang mendalam dan spesifik. Misalnya lafal bismillahirrahmanirrahim.

Biasanya kita melihat dan mendengar terjemahan ‘الرحمن’ dan ‘الرحيم’ pada lafal bismillah dengan ‘maha pengasih’ dan ‘maha penyayang’, di mana dua kata ini memiliki makna yang mirip, bukan?

Padahal bila kita melihat penjelasan kata ar-rahman dan ar-rahim di atas dalam beberapa sumber, maka terjemahan yang biasa kita ketahui belum bisa mewakili kedalaman makna dua kata di atas.

Jadi untuk menjaga kedalaman makna yang dikandung dalam doa, maka doa tetap dalam bahasa asalnya, bahasa Arab dan jangan diterjemahkan.

Namun, sebenarnya banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang diadopsi dari bahasa Arab. Sehingga mengherankan sekali bila ada orang yang sentimen terhadap Bahasa Arab.

4. Potensi terkabulnya doa besar

Berdasarkan landasan di mana doa-doa dalam bahasa Arab berasal dari Quran dan Sunnah, maka potensi terkabulnya doa besar. Alasannya dikarenakan doa-doa dari Al Quran dan hadis tersebut berkah dan maqbul. Sebab yang mengajarkan doa-doa tersebut adalah Allah dan Rasul-Nya Saw secara langsung sehingga berkah.

Sama halnya seperti kita mengajarkan kepada anak-anak, “Nak, kalau kamu menginginkan sesuatu pakailah kalimat yang ini.” Artinya kita rida dengan kalimat tersebut sehingga ketika si anak meminta sesuatu kepada kita dengan menggunakan kalimat indah yang telah kita ajarkan tadi, maka potensi kita untuk menuruti atau mengabulkan tentu lebih besar.

Begitu pula tatkala Allah mengajarkan kepada kita untuk berdoa dengan beberapa kalimat khusus yang tersebut dalam Al Quran, tentu ketika berdoa menggunakan kalimat atau kata yang diajarkan oleh Allah tersebut, maka kemungkinan doa untuk diterima lebih besar (doanya terkabul).

Iya, tentu sebabnya karena berdoa dengan menggunakan redaksi doa yang Allah dan Rasulullah ajarkan secara langsung.

5. Mendapatkan pahala

Dengan redaksi doa-doa dalam bahasa Arab berasal dari Quran dan hadis, maka alasan terakhir kenapa harus berdoa memakai bahasa Arab adalah karena dengan membaca teks doa tadi maka akan mendapatkan pahala.

Karena secara tidak langsung kita sudah membaca ayat-ayat Al Quran atau hanya potongan-potongan ayatnya saja. Di mana ketika kita membaca Al Quran tanpa mengetahui artinya, per huruf saja akan membuahkan pahala, apalagi bila tahu artinya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW riwayat dari Abdullah bin Mas'ud:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan ‘alif-laam-miim’ itu satu huruf, akan tetapi ‘alif’ satu huruf, ‘laam’ satu huruf dan ‘miim’ satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Maka saat kita membaca doa dari Al Quran yang berbahasa Arab itu selain untuk mengikuti Nabi Saw, maknanya terjaga, diberkahi, potensi untuk dikabulkan dikabulkan besar serta berbuah pahala.

Nah, itulah alasan-alasan kenapa berdoa memakai Bahasa Arab, khususnya doa-doa yang berasal dari Al Quran dan Hadis itu lebih afdhal dibandingkan dengan versi bahasa Indonesia atau bahasa daerah.

Dan seharusnya juga bagi yang berdoa dengan bahasa Arab agar mengetahui makna dari setiap doa yang dipanjatkan tersebut supaya semakin kusyuk. Kalaupun tidak tahu secara menyeluruh, minimal kita tahu bahwa doa tersebut ditujukan untuk ini atau itu, seperti meminta pengampunan, bertambah rezeki, panjang umur, dll. 

Lantas, bagaimana hukumnya berdoa dalam Bahasa Indonesia atau bahasa daerah, apakah Boleh? Iya, tentu jawabannya boleh bila di luar bacaan salat, ya. Hanya saja lebih utama dengan beberapa alasan di atas bila berdoa memakai bahasa Arab.

Bahkan, bagi mereka yang tidak bisa mengucapkan Bahasa Arab atau tidak mengerti apapun tentang doa bahasa Arab, maka ia lebih utama berdoa dalam Bahasa Indonesia atau langsung menggunakan bahasa Ibu yang dia mengerti. 

Atau bisa juga dengan pencampuran bahasa doa seperti yang biasa kita dengar di masyarakat, yaitu berdoa sebagian dengan doa-doa khusus berbahasa Arab dan setelahnya mau dilanjutkan atau ditambah dengan doa-doa dalam bahasa yang ia pahami. Semoga bermanfaat


Sumber:
YouTube, Rabbanians ID: Alasan Kenapa Berdoa Pakai Bahasa Arab Lebih Utama dari Bahasa Indonesia!, disunting