Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teks Ceramah: 3 Kemenangan yang Allah Berikan kepada Setiap Manusia

3 Kemenangan yang Diberikan Allah SWT pada Setiap Amalan Manusia

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَنَهَانَا عَنِ اتِّبَاعِ اْلهَوَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد فقال الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِى الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ: بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مَنۡ جَآءَ بِالۡحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشۡرُ اَمۡثَالِهَا‌ ۚ وَمَنۡ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزٰٓى اِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ‏ (الأنعام: 160)  صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ النَّبِيُّ اْلكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.

Alfailmu.com - Ada tiga kemenangan yang sungguh sangat menanglah bagi setiap manusia yang mendapatkannya, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini telah disampaikan oleh para ulama kita. Apa saja kemenangan sesungguhnya yang harus kita kejar dan capai tersebut?

Teks Ceramah: 3 Kemenangan yang Allah SWT Berikan kepada Setiap Amalan Manusia
Kemenangan yang Allah SWT Berikan. (Pixabay.com/Shad0wfall) 

1. Mendapat keampunan dari Allah Swt

Kemenangan pertama yang Allah berikan adalah tatkala seorang hamba sadar dirinya dalam banyak kesalahan, keliru dengan Allah Swt, tetapi di waktu yang sama hamba tersebut mendapat keampunan dari Allah Swt, dosa-dosanya yang diampuni oleh Allah.

Artinya banyak perintah Allah Swt yang mereka abaikan, larangan yang mereka lakukan. Ini adalah sebuah kesalahan yang berat dalam kehidupan kita. Kenapa? Karena dengan sebab kesalahan tersebut menjadi malapetaka di hari kiamat. 

Di kala ada dosa yang telah kita lakukan, kesalahan berat kita kepada Allah, nikmat yang kita peroleh dan masih jauh dari rasa bersyukur. Atas nikmat itu pula kita belum patuh terhadap perintah-Nya, sungguh menjadikan kita sebagai hamba yang berbuat zalim kepada Allah Swt

Lantas, di mana kemenangannya? Yaitu dengan mendapat keampunan dari Allah Swt. Tatkala kita sudah diampuni oleh Allah dari semua dosa yang telah kita kerjakan, In Syaa Allah sebagaimana hidup kita di dunia ini pada permulaan kali lahir dari rahim ibu masing-masing tanpa membawa dosa. Pula kita kembali kepada Allah pun bersih tanpa membawa dosa. Itulah kemenangan yang sesungguhnya.

Tapi coba bayangkan, di kala sebaliknya yang kita peroleh, kita hadir dalam bumi Allah yang suci sebagaimana rupa tanpa membawa dosa, tidak ada kesalahan sedikit pun,  hidup bagaikan kertas putih. Namun, tatkala kita menghadap Allah, kepada dunia yang abadi dalam keadaan murkanya Allah Swt.

Masa lalu tidak bisa diulangi kembali, menyesal pun sudah tidak ada arti lagi. Karena inilah wahai para hadirin, jamaah yang dirahmati oleh Allah Swt, mari sama-sama kita terus menggapai keampunan Allah Swt selagi masih diberikan kesempatan tersebut.

2. Amal diterima oleh Allah Swt

Kemenangan kedua yang Allah berikan kepada setiap manusia adalah dimana seseorang hamba Allah berbuat amal kebaikan, amalnya tersebut maqbulah (diterima) oleh Allah Swt. Memang semua amalan diterima oleh Allah, tetapi ini sangat bergantung kepada orang yang berbuat tersebut.

Betapa shalat yang kita kerjakan, harta yang kita habiskan di jalan Allah, dan ibadah lainnya yang kita kerjakan tetapi kadang-kadang amal ubudiyah yang kita lakukan jauh dari imbalan di sisi Allah Swt. 

Kenapa? Karena kita berbuat semua itu bukan karena Allah. Kita mengerjakannya karena manusia, mengharapkan pujian, jauh dari nilai-nilai yang diharapkan oleh Allah Swt. Ini adalah sebuah kekeliruan yang sangat menyedihkan, amal yang kita lakukan tidak ada imbalan di sisi Allah Swt. Sujud dan ruku’  kita tidak ada nilai-nya sama sekali di sisi Allah Ta’ala.

Teringat kami pada satu riwayat yang disampaikan oleh para ulama bahwa hamba Allah hadir di masjid bersama-sama, sujud kepada Allah secara bersama, menghadap kiblat yang sama, tetapi tatkala keluar malah terbagi menjadi tiga golongan yang berbeda. 

Golongan pertama adalah mereka yang memperoleh suatu nilai dari apa yang mereka harapkan. Karena benar-benar beribadah sesuai dengan tuntunan-Nya, maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalas segalanya.

Sedangkan golongan kedua adalah mereka yang keluar dari rumah Allah, mereka mengerjakan ibadah di rumah Allah bukan karena mencapai keridaan Allah, tetapi hanya sebatas melaksanakan kewajiban. Mereka ini keluar dari Masjid hanya mendapat modal saja, mengerjakan perintah Allah tetapi tanpa mendapatkan imbalan di sisi Allah pada hari kiamat.

Satu golongan lagi adalah mereka yang keluar dari masjid yang tidak mendapatkan apapun, malah mendapatkan satu  nilai yang tercela. Itulah mereka yang hadir di masjid bukan karena Allah, mereka berbuat satu kesalahan di dalam ibadah ini sungguh tidak mendapatkan apapun di sisi Allah Swt.

Maka di sinilah bentuk kemenangannya, Allah menerima amalan-amalan yang kita kerjakan sesuai dengan tuntunan-Nya. Kemenangan bagi mereka di kala seluruh amalnya maqbulah, baik yang amal yang diterima tersebut dengan sedikit imbalan terlebih lagi amal dengan imbalan yang banyak. Iya karena amalan yang kita kerjakan tersebut benar-benar karena Allah Ta’ala semata.

3. Pahala amal kebaikan digandakan

Kemenangan ketiga adalah di kala amal kebaikan yang kita perbuat dilipat gandakan oleh Allah Swt. Ini adalah sungguh kemenangan yang sangat luar biasa. Ketika amal kebaikan tersebut dilipat gandakan, maka amalan yang sedikit, tetapi bernilai banyak.

Karena sungguh bila kita pahami bersama betapa hidup Umat Nabi Muhammad Saw yang hidup di akhir zaman, hidup di zaman fitnah, dengan jangka umur yang pendek-pendek, ibadah sedikit, ilmu sedikit.

Bila kita mengandalkan dengan nilai amal yang yang ada, hanya 5 waktu kita bersujud dan ruku’ kepada Allah, dengan berbagai macam halangan dan rintangan. Hidup juga hanya 60 tahun, 70 hingga barangkali ada yang mencapai 100 tahun, itu pun jarang sekali. Ini semua tidak akan sebanding bila kita bandingkan dengan umat terdahulu, mereka hidup 1000 tahun, 500 tahun, sangat luar biasa. 

Namun, beginilah Allah Maha Adil di atas segala-galanya, Dia akan melipat gandakan amal umat-umat akhir zaman di mana mereka hidup, umurnya singkat, amalan mereka sedikit, tetapi bernilai banyak di sisi Allah Swt. Sungguh sangat luar biasa tatkala Allah menggandakan pahalanya. 

Lantas, bagaimana Allah gandakan? Yaitu seperti ayat yang telah kami sebutkan di atas tadi:

مَنۡ جَآءَ بِالۡحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشۡرُ اَمۡثَالِهَا‌ ۚ وَمَنۡ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزٰٓى اِلَّا مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ‏  

Artinya: Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi). (QS. Al-An’am: 160)

Balasan pahala sebanyak 10 gandaan pada ayat di atas itu bila dilakukan pada waktu-waktu biasa. Di lain sisi, bila mengerjakan kebaikan di bulan-bulan yang penuh berkah seperti pada Bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan, satu kebaikan Allah balas hingga sampai 300 kebaikan, bahkan ada yang menyebutkan hingga 700 gandaan kebaikan dari Allah Swt.

Oleh karena itu, apabila hamba-hamba Allah beramal kebaikan pada bulan-bulan baik ini sungguh sangat luar mendapatkan kemenangan dari Allah Swt. Dan In Syaa Allah mereka itu yang akan hadir pada Bulan Sya’ban, dan Ramadhan mendatang, yaitu bulan yang sangat mulia. Ini adalah kesempatan besar yang Allah berikan kepada kita. Tinggal kita apakah kita memperoleh kelebihan tersebut atau tidak.

Alangkah mulianya hamba-hamba Allah yang diberi nikmat oleh Allah berbentuk pikiran, kesempatan, waktu, hartanya, tenaganya, dengan mereka terus berbuat kebaikan, menyumbangkan nikmat-nikmat Allah tersebut pada jalan rida-Nya. Yang dilipat gandakan oleh Allah dan mereka akan mendapatkan kemenangan yang sesungguhnya. 

Di Bulan Rajab ini, di mana kita menyadari dan mengingatkan kembali betapa Allah menjalankan Rasulullah Saw dalam peristiwa Isra Mi’raj pada bulan ini, mewajibkan shalat 5 waktu dalam sehari semalam.

Maka, mari di bulan Ra’jab yang agung ini kita berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya, mari menggapai keampunan Allah, terus berbuat kebaikan, karena semuanya akan Allah lipat gandakan, itulah kemenangan yang sesungguhnya. 

Maka apabila ini 3 perkara ini telah kita dapatkan, di dalam Bulan Rajab yang mulai ini, Sya’ban, dan In Syaa Allah pula dalam Bulan Ramadhan, itulah manusia yang sungguh sangat menang. Di mana dalam dunia mereka mendapat keampunan dari Allah Swt dan menang di akhirat dengan dilipat gandakan segala amalnya dan Allah anugerahkan mereka surga yang penuh dengan kenikmatan.

Mudah-mudahan kita semua menjadi hamba-hamba yang mendapatkan kesempatan tersebut. Semoga dapat bermanfaat, Amin ya Rabbal ‘Alamin. (Tgk. Irzaban M. Basri, disunting)